Eksistensi Tuhan : Benarkah Tuhan itu ada? Lalu Mengapa Dia Tidak Menampakkan Wujudnya?

profile picture ifah_rohmah
Humaniora - Other

Tak dapat dipungkiri bahwa sejak dulu hingga di zaman yang serba canggih dengan pola pemikiran yang modern ini, rupanya tak ada habisnya manusia terus mempertanyakan tentang eksistensi Tuhan. Membuktikan sesuatu itu benar berarti menunjukkan kepastian dimana sebelumnya terdapat ketidakpastian dan membuktikan sesuatu itu ada berarti menunjukkan kepastian adanya, dimana sebelumnya terdapat keraguan atau ketidakpastian.

Tuhan sendiri merupakan zat tertinggi berkaitan dengan tatanan kehidupan seperti yang telah disampaikan dalam teori filsafatnya Immanuel Kant dimana ia menyatakan bahwa kebenaran yang terkandung dalam keberadaan Tuhan ialah kebenaran yang postulat, yakni kebenaran yang tertinggi dalam tingkat kebenaran atau lebih tepatnya kebenaran yang tidak terbantahkan dan kebenaran yang sifatnya sendiri berada di luar jangkauan kebenaran indera ataupun ilmu pengetahuan manusia. 

Secara nalar, eksistensi Tuhan dapat dibuktikan dengan adanya penciptaan alam semesta beserta segala isinya termasuk makhluk hidup didalamnya seperti kita manusia. Selain itu dapat juga melalui fenomena alam yang terjadi seperti adanya hujan, gerhana, petir, panas, dsb hingga bencana yang alam yang dapat merugikan umat manusia. Tentu semua itu terjadi tanpa didahului oleh hukum kausalitas dimana hukum tersebut tunduk di bawah kehendak Tuhan. 

Namun rupanya dengan bukti yang sudah jelas diketahui dan dialami oleh manusia pun, belum cukup untuk menjawab tentang eksistensi Tuhan bagi beberapa bahkan hampir sebagian manusia. Hal itu dikarenakan eksistensi yang dimaksud ialah mengenai ‘perwujudan bentuk atau rupa’ secara nyata dari Tuhan itu sendiri sehingga tak ayal jika terus menerus menjadi pemicu utama munculnya perdebatan sepanjang sejarah umat manusia yang mana berkaitan dengan kepercayaan atau keyakinan yang dianut sebagai pedoman hidup. Bahkan tak jarang sampai ada yang dengan tegas memilih untuk tidak menganut keyakinan keyakinan pada ajaran manapun dengan alasan Tuhan tidak dapat menampakkan wujudnya secara nyata sehingga terkesan hanya fiksi atau khayalan belaka. Golongan orang-orang itu biasa disebut dengan Ateis. Saya yakin dalam ajaran agama manapun tentu telah dijelaskan mengenai bagaimana eksistensi Tuhan menurut versinya masing-masing yang mana turun temurun atau diajarkan secara langsung oleh ahli dalam agamanya maupun melalui kitab yang dipedomaninya. 

Begitu halnya didalam salah satu kitab suci agama Islam telah disebutkan bahwasanya tidak ada salah satupun makhluk ciptaan Tuhan yang yang dapat melihat wujud-Nya secara nyata sebagaimana Dia memang tidak berwujud layaknya makhluk ciptaan-Nya, tidak bisa digambarkan, bahkan tidak bisa dibayangkan karena keterbatasan pemahaman atau ketidakjangkauan oleh otak maupun indera manusia. Hingga saat ini pun belum ada penelitian yang bisa benar-benar menunjukkan wujud adanya Tuhan, kecuali dari bukti-bukti ciptaan-Nya karena semua yang ada di alam semesta ini merupakan manifestasi dari Tuhan sehingga sebenarnya keberadaan-Nya ada dimana-mana. Namun pada akhirnya, perihal percaya atau tidak percaya adanya Tuhan dikembalikan pada urusan masing-masing manusia. 

Sumber Referensi :

Subhi, Mohammad (M.Hum), dkk. 2020. “Argumen Ontologis, Kosmologis, Teleologis, dan Moral tentang Eksistensi Tuhan”, https://repository.paramadina.ac.id/41/1/ARTIKEL%20PENELITIAN-ARGUMEN%20EKSISTENSI%TUHAN.pdf, diakses 24 Februari 2023.                  

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By ifah_rohmah

This statement referred from