Dunia Ini Adalah Konspirasi dan Konspirasi Adalah Dunia Ini

profile picture Daun_bawanG
Humaniora - Other

Masyarakat saat ini terdiri dari berbagai lembaga. Ada lembaga yang fokus pada politik, hukum, agama, kelas sosial, dll. Pengaruh dari kehidupan berlembaga ini sangat besar dalam membentuk pola pikir serta cara pandang kita. Sistem-sistem yang ada dalam lembaga-lembaga ini menciptakan suatu tatanan yang mengarahkan dan mengkondisikan kita untuk memiliki suatu cara pandang untuk kita gunakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tentunya disesuiakan dengan kondisi lingkungan kita bertumbuh. Namun ada satu sistem yang mungkin begitu mempengaruhi kehidupan sebagian besar umat manusia, yakni sistem keuangan. Sistem keuangan yang ada saat ini mungkin tidak menarik perhatian banyak orang untuk bertanya. Bagaimana uang dibuat? Kebijakan apa yang mengaturnya? Dan apa efek sebenarnya terhadap masyarakat?

 

Ada suatu teori yang mengatakan bahwa uang adalah hutang. Bank Sentral Amerika, The Federal Reserve (FED) mengeluarkan dokumen yang berjudul “Modern Money Mechanics” yang berisikan mengenai tata cara pembuatan uang. Uang yang sah dan dilembagakan sebagaimana yang digunakan oleh FED dan jaringan perbankan komersial yang didukungnya. Tujuan dari diterbitkannya dokumen tersebut adalah menjelaskan proses dasar pembuatan uang. Jadi ketika pemerintahan akan mencetak uang, mereka akan mengeluarkan surat obligasi (surat utang) sejumlah kebutuhan yang akan dicetak lalu mengirimkannya pada FED. Kemudian dari pihak FED akan memberikan semacam nota (kemudian disebut uang) kepada pemerintah sebesar permintaan. Setelah pertukaran selesai, pemerintah mengambil nota (uang) tersebut dari FED, dan menyimpannya dalam akun bank. Dan dengan adanya proses penyimpanan ini, nota tadi menjadi uang yang sah. Surat obligasi pemerintah dirancang sebagai instrument hutang, dan ketika FED meminta surat hutang (dengan uang yang pada dasarnya dibuat dari ketiadaan), pemerintah berjanji untuk membayar uang tersebut kepada FED. Secara singkat dapat dikatakan bahwa uang dibuat dari hutang. Hal yang cukup sulit dibayangkan, bahwa uang (yang memiliki nilai jual) diciptakan dari hutang atau lebih lagi, dari ketiadaan (bermodalkan kertas dan biaya cetak). 

Uang yang disimpan tersebut kemudian menjadi cadangan (deposit) di bank-bank komersial. Uang ini (yang berasal dari ketiadaan), kemudian disebar ke masyarakat. Uang dibuat secara terbatas, dan ini yang membuat orang-orang berlomba untuk mendapatkannya. Ketidakseimbangan terjadi di mana orang terpaksa berebut pekerjaan untuk menarik bagian yang cukup dari cadangan uang demi menutupi biaya hidup mereka. Dan lebih dari itu, ada hal yang cukup curang dari sistem tersebut, yakni adanya aplikasi “bunga”. 

Saat pemerintah meminjam uang dari FED atau seseorang meminjam uang dari bank, mereka harus mengembalikannya dengan bunga. Dengan kata lain untuk setiap uang yang ada, nantinya harus dikembalikan dengan tambahan bunga. Dapat dibayangkan ketika uang yang dicetak sebesar 1 milyar, kemudian dipinjamkan kepada masyarakat dengan ketentuan “bunga” yang (menurut penilaian kita) masuk akal, berapa kali lipat keuntungan yang didapatkan dari ketiadaan itu? 

Jika uang itu muncul dari ketiadaan, lalu apa yang membuatnya memiliki nilai? Pada jaman dahulu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mencari berbagai bahan dan makanan dari alam. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan yang disediakan di suatu wilayah tidak mencukupi. Beberapa daerah memiliki sumber daya maupun bahan makanan, pakaian dan penunjang tempat tinggal yang lebih baik dari tempat lainnya. Oleh sebab itu, penukaran barang dengan barang menggunakan sistem barter mulai digunakan. Barter dianggap memberikan keuntungan satu sama lain, sehingga mudah untuk mengaplikasikannya. Namun, kemudian disadari bahwa sistem ini juga memiliki beberapa kendala, misalnya, barang yang hendak ditukarkan ternyata tidak diperlukan oleh pihak kedua. Ini membuat pihak kedua tidak mau melakukan barter pada pihak pertama. Untuk mengatasi hal tersebut, maka manusia kemudian berkreasi dan menciptakan alat pembayaran yang disepakati. Awalnya menggunakan kerang atau batu-batuan yang dianggap menarik, kemudian mulai melebur emas maupun perak untuk membuat mata uang logam yang digunakan. Nilai mata uang dengan menggunakan dua logam mulia tersebut, dinilai efektif, sebab kegiatan ekonomi kemudian berjalan dengan lebih lancar. Selain mudah digunakan, uang logam juga bisa diproduksi secara pribadi oleh industri domestik. Namun kemudian, sistem ini juga dinilai tidak efektif, sebab pada saat itu, bahan yang digunakan untuk membuat mata uang logam terbatas. Penggunaan uang kertas kemudian berkembang untuk mengimbangi perkembangan uang logam. Selanjutnya, masyarakat lebih familiar menggunakan uang kertas.

Cara kerja sistem keuangan adalah, uang dihasilkan dari hutang. Semakin banyak uang, semakin banyak hutang. Dengan kata lain, setiap uang yang ada di dompet adalah hutang seseorang terhadap seorang yang lain. Karena itu, jika semua orang, termasuk pemerintah mampu membayar semua hutangnya, maka tak akan ada uang sepeserpun yang beredar. 

Siapa yang diuntungkan dari sistem ini? Korporatokrasi. Mereka adalah sekelompok individu yang dapat disetarakan dengan kaisar atau pimpinan tertinggi yang tidak dibatasi jabatan kenegaraan, masa tugas dan tidak bertanggung jawab pada siapapun. Mereka mengendalikan media melalui kepemilikan langsung ataupun periklanan. Mereka mengendalikan hampir seluruh politisi, karena mereka yang mendanai kampanye.

Dalam sistem keuangan yang demikian, untuk siapa masyarakat bekerja? Bank. Uang dibuat di bank, dan akan berakhir di bank. Mereka adalah tuan yang sesungguhnya, bersama korporatokrasi dan pemerintah yang mereka dukung. 

Benarkah uang dibuat dari hutang? Jika memang uang diciptakan dari hutang, bagaimana mungkin masyarakat bisa bebas dari hutang? Jawabannya, tidak akan bisa bebas. Dan itulah tujuannya. 

Karena Amerika merupakan patokan perekonomian dunia, konon sistem ini banyak dianut di Negara lain.

Apakah ini konspirasi? Pada kenyataannya saat ini masyarakat disibukan dengan, bagaimana hidup untuk mencari uang. Sejak kecil diajarkan untuk berkompetisi dalam rangka mencari uang. Berlomba mendapatkan nilai terbaik, menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, untuk apa? Demi menghasilkan banyak uang. Uang yang banyak membuat hidup nyaman dan terpandang di mata orang lain. Tak sedikit kita jumpai di sekitar kita orang-orang yang mengambil pinjaman/kredit. Ada yang meminjam untuk mencicil rumah, mobil, motor, kartu kredit, dan harus dikembalikan dengan menambahkan “bunga” yang telah disepakati. Di tengah kondisi tersebut, kompetisi dengan orang lain menjadi wajar. Padahal justru hal ini yang menjadikan manusia seringkali bersaing dengan kekerasan baik yang tampak secara fisik maupun tidak. Tak jarang untuk yang tidak sanggup bersaing di dunia yang kejam karena sistem ini, mereka kemudian menarik diri dari kehidupan yang keras dan kejam ini. 

Saat kita hidup di dunia di mana banyak anak menderita kelaparan dan banyak orang menerima upah di bawah standar hidup yang seharusnya, mestinya membuat kita sadar bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi. 

Banyak hal yang mungkin memang konspirasi di dunia ini. Kita tidak dapat menerima begitu saja. Namun terlepas dari apakah sistem tersebut konspirasi atau bukan, kita perlu memiliki kepekaan akan sekitar kita. Krisis yang sedang terjadi adalah krisis kesadaran. Kita perlu berusaha lebih lagi untuk memahami, mengalami, memeriksa dalam kehidupan yang kita alami saat ini, menggunakan hati dan pikiran untuk mencari tahu secara lebih detail mengenai apa yang ingin kita ketahui. Menuju kehidupan yang lebih “hidup”.

 

Sumber:

Zeitgeist: Addendum Movie Documentary 

https://www.gramedia.com/literasi/uang/

0 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
0
0
profile picture

Written By Daun_bawanG

This statement referred from