Apakah Tuhan Itu Nyata?

profile picture fadhilahayah
Humaniora - Other

  Mayoritas dari kita menganut agama karna ajaran turun temurun dari nenek moyang kita,dan tak jarang dari kita yang berfikiran siapa sih tuhan itu?mengapa para pendahulu-pendahulu menyembah tuhan?dan apa sih bukti tuhan itu ada?untuk memberantas pemikiran-pemikiran tersebut dan membuktikan bahwa tuhan itu ada,mari kita simak pembahasan berikut!
    Terkait eksistensi tuhan,ada beberapa kajian"yang mengkaji ilmu tersebut,yang pertama yaitu kosmologi dimana ilmu ini mengkaji tentang sebab akibat yang ada di dunia ini.
Sesuatu yang terjadi pasti memiliki sebab akibat bukan?,dari situ manusia mulai berfikir bahwa ada sesuatu sebelum terjadi sesuatu,namun minoritas manusia masih ada yang berfikiran bahwa semesta ini terjadi secara alamiah atau dengan sendiri nya,jika seperti itu,lalu siapa sebenarnya yang mengganti siang menjadi malam,dan malam menjadi siang dengan kurun waktu yang sangat tepat?jika manusia terbentuk dari kumpulan atom yang menjadi satu lalu siapa yang mengumpulkan atom itu menjadi organ tubuh,bukan kah atom itu buta?lalu siapa yang menyatukan organ tubuh itu sehingga menjadi makluk yang sangat sempurna yakni manusia?bukankah mustahil seorang manusia menciptakan manusia lagi,karna untuk menciptakan manusia dibutuhkan ilmu yang lebih tinggi dari pada manusia itu sendiri,dan untuk menghasil kan ciptaan yang sangat luar biasa ini dibutuhkan sifat abadi,berkehendak,berpengetahuan tinggi,dan berkuasa ,siapa lagi kalau bukan Tuhan. 
    Dan sebenarnya apasih tuhan itu?nah untuk metodelogi kepada tuhan atau pendekatan kepada tuhan perlu pembatasan pengertian atau devinisi dari tuhan itu sendiri,Tuhan adalah sesuatu yang dianggap penting dan dipentingkan oleh kita sehingga kita rela diperbudak,contoh nya ibadah menurut kepercayaan masing-masing,tanpa kalian sadari dari kegiatan ibadah tersebut kalian rela di perbudak untuk sebuah pekerjaan berupa ibadah itu tadi untuk mengucapkan rasa terimakasih dan syukur kita atas pemberian tuhan.
    Selanjutnya yaitu Teologi,Teologi adalah materi yang membahas tentang ketuhanan yang maha esa dan keyakinan ada nya tuhan dengan pendekatan filosofis,atau biasa disebut ilmu tauhid(istilah dalam islam)ilmu ini membahas persamaan konsepsi ketuhanan yang sama-sama memiliki sifat maha segalanya,maha esa dimana sebenarnya tuhan diagama manapun memiliki sifat itu,contoh nya tuhan ayah dan ibu,jika dalam konsepsi agama sebenarnya two in one(dua dalam satu)begitu juga para dewa-dewa yang sangat banyak itu memiliki sifat yang sama yaitu maha esa.
Namun jika dalam segi persepsi,manusia pasti memiliki pandangan yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang ilmu dan pengalaman yang dimiliki oleh pribadi tersebut,bahkan pada pemeluk agama yang sama pun pandangan umat tentang tuhan nya jelas berbeda-beda jika dalam segi persepsi.
  Yang terakhir Epistimologi adalah ilmu yang mengakui adanya tuhan melalui kajian-kajian filsafat,contohnya Nabi Ibrahim A.S,Sejak kecil, Nabi Ibrahim terpelihara dari perbuatan jahat. Beranjak besar ia pun mulai mempertanyakan siapa dirinya dan mengapa kaumnya menyembah berhala-berhala dari batu yang dibuat manusia, yang tak mampu berbuat apa-apa.

Ibrahim tak percaya bahwa berhala-berhala buatan manusia itu merupakan Tuhan yang harus disembah, karena itu ia pun mulai mencari-cari Tuhan yang sebenarnya.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-An'am ayat 76-78 disebutkan, ketika malam telah gelap, Ibrahim melihat sebuah bintang lalu ia berkata, "inilah Tuhanku". Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, "saya tidak suka kepada yang tenggelam."
Kemudian ketika melihat bulan terbit Ibrahim berkata, "inilah Tuhanku". Tapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata, "sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat."
   Lalu saat melihat matahari terbit, Ibrahim berkata, "inilah Tuhanku, ini yang lebih besar." Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata, "hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan."Dari pencarian ini, Ibrahim pun berkeyakinan Tuhan tidak akan pernah mati. Karena jika Tuhan mati, berakhirlah kehidupan di dunia ini. Dengan keyakinannya itu, Ibrahim pun meminta bukti bagaimana Tuhan Yang Maha Kuasa menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 260 disebutkan, Allah pun memerintahkan Nabi Ibrahim mengambil empat ekor burung dan kemudian mencincangnya. Burung-burung yang sudah dicincang itu diletakkan pada setiap bukit, kemudian Allah menyuruh Ibrahim memanggil mereka dan burung-burung itu pun terbang ke arah Nabi Ibrahim.
  Dengan hidayah dari Allah SWT, Nabi Ibrahim memperingatkan kaumnya untuk tidak menyembah berhala. Termasuk kepada bapaknya. Namun mereka tidak menghiraukan seruan Nabi Ibrahim. 
Dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 58 disebutkan, Nabi Ibrahim pun menghancurkan berhala-berhala yang disembah kaumnya, kecuali sebuah patung besar yang menjadi induk dari patung-patung lainnya. Nabi Ibrahim sengaja tidak menghancurkan patung tersebut agar para penyembah berhala itu bertanya kepadanya saat melihat patung-patung yang menjadi tuhan mereka hancur berkeping-keping, para penyembah berhala itu pun geram dan ingin menghukum pelaku yang menghancurkan tuhan mereka.
Mengetahui Ibrahim menjadi orang yang sangat menentang penyembahan berhala, para penyembah berhala itu pun bertanya kepada Ibrahim.
Dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 63 disebutkan, Ibrahim menjawab, "sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu jika mereka dapat berbicara."
Mengetahui tuhan mereka tidak dapat berbicara, para penyembah berhala itu pun tertunduk. Ibrahim pun bertanya kepada mereka, mengapa menyembah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun kepada mereka. Sang Nabi kemudian mengingatkan bahwa celakalah orang-orang yang menyembah selain Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
   Bukannya sadar, para penyembah berhala itu malah marah dan bertekad membunuh dan membakar Ibrahim hidup-hidup karena menyebut penyembah berhala akan celaka.

Mereka mengumpulkan kayu bakar dan mendirikan bangunan khusus untuk tempat membakar Nabi Ibrahim. Mereka ramai-ramai berteriak, "Bunuh dia!" "Bakar dia!Dengan kesombongannya Raja Namruz, yang mengajak seluruh penduduk negeri untuk menyembah berhala mengatakan, "hal ini akan menjadi bukti, siapa raja dan dewa di muka bumi ini serta siapa yang manusia biasa. Kalian akan menyaksikan pada hari ini bahwa orang itu dilenyapkan di perapian akibat berani menyatakan bahwa kelak Tuhannya membakar kaum kita, maka biarlah Tuhannya yang menyelamatkan orang itu, sementara akulah dewa yang menyelamatkan kalian, bukan orang itu!"

Saat Nabi Ibrahim akan dilempar ke dalam bara api yang menyala, sesosok malaikat datang menawarkan bantuan, namun Nabi Ibrahim berkata, "cukuplah Yang Maha Melindungi yang memberi keselamatan kepada diriku", lalu malaikat itu pun pergi,Ketika Nabi Ibrahim masuk ke dalam api yang membara, Allah pun berfirman, "Hai api menjadi dinginlah, dan jadilah penyelamat bagi Ibrahim" (QS al-Anbiya: 69).

Seketika api itu tidak terasa panas dan melindungi Ibrahim supaya dapat berjalan dalam keadaan selamat di tengah-tengah bara api. Setelah sekian lama dalam kobaran api, Allah SWT pun memerintahkan Nabi Ibrahim untuk keluar. Orang-orang yang melihatnya kebingungan dan tidak percaya dengan apa yang mereka saksikkan.
Nabi Ibrahim mengatakan, ia hanya beriman dan berserah diri kepada kehendak Allah SWT.

Konon, tempat Nabi Ibrahim dibakar ini berada di wilayah Urfa, Turki, di atas sebuah bukit. Daerah ini berada di selatan Turki, berjarak sekitar 12 jam dengan perjalanan darat dari Ankara.(IDN TIMES.com)sumber cerita Nabi Ibrahim A.s)
   Dapat disimpulkan bahwa sebenar nya tuhan itu ada,namun semua itu kembali kepada kepercayaan masing-masing untuk memeluk agama sesuai dengan keyakinannya,dan sesuatu yang membuat kita yakin bahwa Dia-lah yang patut kita sembah.
Terimakasih sudah membaca artikel ini,dan ini adalah pandangan saya mengenai EKSISTENSI TUHAN.
Terimakasih...

4 Agree 2 opinions
0 Disagree 0 opinions
4
0
profile picture

Written By fadhilahayah

Berusaha!dan bermanfaat untuk orang lain!☺

This statement referred from