Senjata Ampuh Indonesia bagi Perekonomian ASEAN Taklukkan Impitan Persaingan Global
Mereka dikelilingi oleh dalamnya dua samudera besar yang terlihat tenang namun dapat menenggelamkan siapa saja yang nekad menaklukkannya, berada di antara dua benua berisikan negara-negara dengan ambisi kuat untuk saling berkompetisi perihal siapa yang terbaik dan terhebat. Keberadaannya di tenggara Asia tidak membuat negara-negara ini merasa kecil dan tertinggal, terbukti justru mereka yang dianggap kecil ini memiliki kerjasama dan satu tekad demi perubahan yang terbaik.
Ya, ASEAN (Association of Southeast Asian Nation), organisasi yang menghimpun negara di wilayah Asia Tenggara. Pertemuan lima tokoh negara pada 8 Agustus 1967 silam berujung kepada Deklarasi Bangkok yang mendeklarasikan ASEAN sebagai satu kesatuan kerjasama antar wilayah negara Asia Tenggara yang kokoh dan berdaulat. Diprakarsai oleh lima negara hebat salah satunya adalah Indonesia, kontribusi negeri Pertiwi dalam ASEAN tidak dapat dihitung jari. Indonesia pernah menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi, tuan rumah pesta olahraga SEA Games, hingga yang paling vital menjadi ketua ASEAN. Terhitung Indonesia sudah tiga kali menjadi ketua ASEAN yakni pada tahun 1976, 2003, dan 2011. Di tahun 2023 ini, Indonesia kembali mendapatkan kesempatan untuk menjadi ketua ASEAN.
Tidaklah mudah bagi Indonesia untuk menjadi ketua ASEAN, tugas dan jawab Indonesia sangat penting terutama dalam menjaga stabilitas serta inovasi ekonomi digital kawasan ASEAN. Namun bukan Indonesia namanya jika tidak dapat mengatasinya, dengan mengusung tema “ASEAN Matters : Epicentrum of Growth” Indonesia berfokus pada dua urgensi genting mengenai aspek geopolitik dan geoekonomi. Dalam aspek ekonomi, Indonesia sudah mempersiapkan tiga misi prioritas yang disebut Priority Economic Deliverable (PED) dengan memprioritaskan pemulihan dan stabilitas keuangan, memajukan konektivitas pembayaran dan literasi keuangan digital, serta mempromosikan pembiayaan transisi untuk ekonomi hijau.
QRIS Cross-Border : Solusi Memajukan Konektivitas Pembayaran
Dalam tiga misi PED, memajukan konektivitas pembayaran menjadi PR bagi Indonesia untuk segera dituntaskan guna meningkatkan stabilitas ekonomi ASEAN di tengah persaingan global yang sengit. Oleh karena itu, pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) mengeluarkan inovasi berupa pengembangan fitur QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) menjadi QRIS Cross-border. QRIS Cross-border merupakan standar pembayaran non-tunai yang bisa digunakan oleh masyarakat ketika berkunjung ke negara lain, cara kerja dari fitur ini sangat mudah dan sederhana, cukup dengan melakukan scan pada barcode yang tertera di kasir penjual lalu pembayaran akan langsung diproses oleh bank terkait. Saat ini fitur QRIS Cross-border bisa digunakan di Thailand dan Malaysia, sementara itu Singapura dan Filipina direncanakan agar segera bisa mengaplikasikan QR Cross-border. Adapun bank sentral di ASEAN yang sudah sepakat dan bekerjasama untuk menggunakan QRIS Cross-border diantaranya Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).
Keunggulan QRIS Cross-border
1. Efisiensi sistem pembayaran.
Ini merupakan kali pertama orang itu mengunjungi Thailand seorang diri, namun hal ini tidak menjadi masalah baginya. Setelah tiba di negara tujuan ia langsung mengisi perutnya yang lapar, namun ketika hendak membayar di kasir ia lupa untuk menukarkan uangnya terlebih dahulu di money changer. Lalu ia melihat QR code yang terpajang di meja kasir, segera ia memindai barcode dan tidak menunggu lama pembayaran sudah terproses. Akhirnya, ia bisa memenuhi asupan cacing dalam perutnya.
Seperti ilustrasi di atas, QRIS Cross-border memudahkan seseorang untuk melakukan transaksi pembayaran secara efisien tanpa membuang banyak waktu. Masyarakat tidak perlu khawatir jika lupa menukarkan uang di money changer sewaktu liburan karena kurs mata uang secara otomatis disesuaikan oleh bank terkait.
2. Hemat Biaya transaksi.
Keunggulan lainnya dari QRIS Cross-border terletak pada kemurahan biaya transaksi, biaya transaksi yang dikeluarkan ketika menggunakan QRIS Cross-border lebih rendah dibandingkan metode pembayaran lainnya, hal inilah yang akan membuat masyarakat akan merasa senang ketika menggunakan fitur ini karena mereka tidak mengeluarkan biaya lebih untuk membayar biaya transaksi sehingga dengan begitu akan membantu untuk menghemat budget liburan.
3. Keamanan Digital.
Isu keamanan digital melekat pada penggunaan teknologi saat ini. Namun masyarakat tidak perlu khawatir mengenai keamanan digital ketika bertransaksi menggunakan QRIS Cross-border, QR Code sudah dilengkapi dengan sistem keamanan terpadu sehingga transaksi lintas batas menjadi lebih aman dan terlindungi.
Keunggulan QRIS Cross-border mengantarkan Indonesia kepada misi keketuannya meningkatkan kerjasama ekonomi negara-negara ASEAN. Adapun manfaat dari QRIS Cross-border bagi kerjasama ekonomi ASEAN yakni :
1. Integrasi ekonomi.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Doni Primanto Jarwono berpendapat bahwa QRIS Cross-border merupakan tonggak penting dalam inisiatif konektivitas pembayaran ASEAN serta mendukung integrasi ekonomi ASEAN. Pembayaran melalui QRIS Cross-border memperkuat integrasi ekonomi ASEAN dengan memudahkan perdagangan lintas batas serta transaksi ekonomi antar wilayah negara sehingga hal ini mendukung visi ASEAN untuk menjadi pasar tunggal dengan basis produksi yang lebih terintegrasi.
2. Inklusivitas keuangan.
Word Economic Forum (WEF) mendefinisikan inklusi ekonomi sebagai strategi meningkatkan kinerja perekonomian dengan memberikan kesempatan berupa akses ekonomi secara luas kepada masyarakat guna menyejahterakan dan memakmurkan mereka. Dengan adanya QRIS Cross-border akan membuka lebar peluang masyarakat untuk mendapatkan akses keuangan yang layak dan setara sehingga tidak ada lagi ketertinggalan karena kurangnya akses keuangan, hal ini sejalan dengan misi keketuaan Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi ASEAN yang cepat, inklusif, dan berkelanjutan.
3. Digitalisasi bisnis secara global
Inovasi pembayaran digital membuat pengusaha konvensional yang tadinya tidak menggunakan teknologi dalam transaksi usahanya menjadi beradaptasi dan bersahabat kepada teknologi dengan menggunakan QR Code sebagai alat pembayaran. Digitalisasi bisnis sangat diperlukan terutama untuk usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) lokal yang ada di setiap negara ASEAN agar lebih berkembang dan memiliki daya saing global. Selain itu hal ini juga memperluas akses pasar di wilayah ASEAN dengan memungkinkan lebih banyak pelaku usaha untuk terlibat dalam perdagangan lintas batas. Ini mengurangi hambatan dan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga dapat memperkuat stabilitas keuangan ASEAN yang menjadi salah satu prioritas misi Keketuaan ASEAN.
4. Tingkatkan potensi pariwisata kawasan ASEAN.
Keunggulan QRIS Cross-border membuat para turis tidak perlu kesusahan untuk menukarkan nominal uang besar yang digunakan sebagai alat transaksi di negara wisata. Turis dapat lebih fokus untuk menikmati tempat wisata yang dikunjungi serta memiliki pengalaman wisata yang nyaman dan menyenangkan. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kunjungan pariwisata dan kerjasama antar negara ASEAN untuk memperkuat potensi pariwisata ASEAN.
QRIS Cross-border menjadi senjata ampuh bagi Indonesia guna mewujudkan misi keketuaan Indonesia untuk memulihkan perekonomian dan stabilitas keuangan ASEAN di tengah sengitnya persaingan global. Kunci keberhasilan Indonesia terletak pada pengoptimalan konektivitas sistem pembayaran di wilayah ASEAN melalui penggunaan QRIS Cross-border sehingga hal ini dapat menjadi jembatan bagi negara ASEAN untuk bersatu, saling bahu-membahu dalam membangun ekonomi ASEAN yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
“QRIS nya satu, menangnya banyak”