Terjebak Dalam Badai Ekonomi: Peristiwa Sejarah Mencekamnya Resesi Indonesia dan Global
The recession we're in is a very deep one, and we have to take the right steps to protect our people and restore our economy." - Joe Biden, 2020.
____________________________________________________________________________________________________________________________________________
Indonesia, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam nya tentunya pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat melesat menjadi lebih baik lagi.
Semenjak akhir tahun 2019, dunia mengalami resesi global yang disebabkan adanya pandemi COVID-19. Bahkan negara-negara besar yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih tinggi dari Indonesia seperti China dan Inggris pun mengalami resesi hingga tahun 2023 saat ini dan tak kunjung pulih.
Mengapa disebut resesi global? Resesi global ditandai dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia, melandainya permintaan dari negara maju, melemahnya harga komoditas, dan terjadinya arus pembalikan modal.
Melonjaknya harga komoditas barang dari berbagai negara maju lainnya membuat pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang bergantung pada negara maju tentunya semakin menurun.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah Indonesia aman dari dampak resesi global yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 ini?
Jawabannya tidak. Memang jawaban ini sangat kontroversial tetapi bukan berarti Indonesia tidak akan selamat dari resesi global.
Lain dari konteks diatas, Indonesia juga pernah diterjang resesi sebanyak 3 kali pada tahun 1963, 1998, dan 2020/2021.
Peristiwa Resesi Tahun 1963
Pada tahun 1963, resesi di Indonesia dipicu akibat adanya hiperinflansi. Pada posisi ini, Indonesia dikucilkan dari dunia internasional karena dianggap Indonesia bersikap konfrontatif. Pada saat ini juga Indonesia juga telah keluar dari PBB.
Inflasi pada saat itu juga melewati ambang batas hingga 119%. Inflasi ini disebabkan oleh presiden Ir. Soekarno mencetak uang rupiah sebanyak-banyaknya guna membangun proyek politik besar hingga terjadi inflasi sampai 600%.
Pada saat itu juga pendapatan per kapita Indonesia menurun drastis. Pemerintah juga memotong nilai 1000 rupiah menjadi 1 rupiah guna menyelamatkan ekonomi Indonesia yang menurun drastis.
Peristiwa Resesi Tahun 1998
Sebelum tahun 1998, perekonomian Indonesia sedang melambung tinggi hingga 7%. Pada kondisi ini banyak pihak swasta yang memberi utang untuk dapat menggerakkan proyek. Akibatnya utang swasta ini mencapai 157%.
Sistem perbankan Indonesia yang rapuh dan pengawasan keuangan yang buruk membuah Indonesia dengan terpaksa mengeluarkan aturan perbankan yang telah mengizinkan untuk siapa saja dapat mendirikan bank selagi memiliki modal sebesar Rp10 miliar. Kondisi ini pun dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk mendirikan bank.
Pada tahun 1998 Indonesia kembali mengalami resesi. Hal ini berawal dari krisis moneter yang terjadi di Thailand. Penyebab nya adalah Thailand meninggalkan kebijakan nilai tukar tetap nya terhadap dolar AS.
Hal ini kemudian berakibat ke berbagai perusahaan global yang telah gagal membayar yang disebabkan nilai mata uang yang melemah.
Krisis ini pun mulai menjalar ke berbagai negara-negara di Asia Tenggara yang membuat nilai tukar rupiah per dolar AS dari Rp2.500 telah menjadi Rp16.900.
Pada krisis tahun 1997/1998, Indonesia harus membayar mahal karena runtuhnya pemerintahan yang kemudian berdampak menjadi krisis politik dan krisis sosial yang membuat demo massal di berbagai daerah Indonesia.
Bidang kelas industri besar pun banyak yang tutup dari 22.997 perusahaan menjadi 20.422 perusahaan dan tenaga kerja pada periode ini pun mengalami penurunan hingga 18% yang menyebabkan angka kemiskinan semakin melambung.
Menurut survei data Badan Pusat Statistik pada tahun 1998, melambungnya angka kemiskinan penduduk sebanyak 22,5 juta jiwa atau dalam persentase nya sebanyak 11,3% dari total penduduk Indonesia. Hingga pada akhir tahun 1998, angka kemiskinan semakin melambung hingga 50 juta orang atau 24% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Ranah politik dan sosial pun terkena imbas nya hingga pada tahun 1998 presiden Soeharto pun jatuh dari kepemimpinan nya sebagai presiden ke-2 Indonesia yang telah menjabat selama 32 tahun.
Peristiwa Resesi Tahun 2020/2021
Pada akhir tahun 2019 pandemi COVID-19 mulai menjalar ke berbagai penjuru negara di dunia. Bukan dipicu oleh permasalahan ekonomi, melainkan permasalahan kesehatan yang berujung ke berbagai sektor permasalahan. Dimulai dengan penurunan ekonomi negara dan diakhiri juga dengan penurunan ekonomi negara. Cina sebagai asal virus COVID-19 memperlakukan lockdown selama berbulan-bulan membuat pekerjaan dari banyak orang terhenti. Seiring berjalannya waktu, Cina mengalami penurunan ekonomi yang drastis hingga tahun 2023 belum juga dapat diatasi.
Sama seperti di Cina, berbagai negara seperti Ini Eropa, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan lainnya membuat peraturan lockdown yang membuat para pekerjanya sementara Work From Home.
Indonesia mulai terkena dampak pandemi ini pada awal 2020. Memang angka terjangkit nya tidak terlalu cepat pada awalnya. Tetapi seiring berjalannya waktu pun angka terjangkit virus COVID-19 pun mulai melambung tinggi yang memaksakan pemerintah harus membuat peraturan PPKM di berbagai daerah Indonesia. Hal ini membuat banyak perusahaan besar yang mengharuskan pekerja nya Work From Home.
Hingga tahun 2021 Indonesia telah resmi mengalami resesi. Angkka pasien COVID-19 pun mulai melonjak, dan dunia saat ini sedang benar-benar dalam kondisi sulit. Harga komoditas dan nilai tukar uang semakin melambung tinggi. Berbagai perusahaan besar di Indonesia maupun di luar negeri pun terpaksa harus ditutup karena tidak adanya pemasukan. Sebagai contoh perusahaan Airy Rooms yang menyediakan layanan virtual hotel disebabkan karena tidak adanya pemasukan yang diterima pihak perusahaan. Adanya PPKM membuat banyak orang tidak dapat menggunakan layanan Airy Rooms karena banyak nya hotel yang tutup sementara akibat pandemi ini.
Ekonomi indonesia pun mengalami penurunan drastis pada tahun 2020 dan mengalami kontraksi sebesar 5,32%. Kecilnya aktivitas ekonomi membuat angka pengangguran dan kemiskinan naik drastis. Tercatat penduduk miskin sejak September 2020 mencapai angka 27,55 juta orang.
Lain dari konteks kemiskinan, jumlah pengangguran pada bulan Agustus 2020 tercatat ada 9,77 juta orang. Banyak UMKM Indonesia juga banyak yang terhenti akibat pandemi. Dan tercatat sebanyak 35% responden mau tidak mau harus menutup bisnis mereka karena kekurangan modal akibat jumlah penjualannya menurun.
Lalu pada tahun 2023 ini akankah Indonesia selamat dari resesi? Banyak ahli pakar yang meramal bahwa Indonesia tidak akan jatuh lebih dalam pada jurang resesi. Dikarenakan dampak negatif dari pelemahan ekonomi secara global hanya dirasakan pada negara-negara yang memiliki kontribusi ekspor. Sehingga ekonomi global tidak terdampak secara langsung pada Indonesi, tetapi akan terpengaruh oleh krisis global.
Banyaknya sumber daya alam di Indonesia pun menjadi salah satu faktor yang sebenarnya membuat Indonesia dapat memulihkan ekonomi nya. Selagi memiliki sumber daya manusia yang baik, perencanaan yang matang, dan pengolahan yang baik, menurut saya Indonesia bisa bangkit dari resesi pada tahun 2024.
Banyak yang belum dapat saya bahas pada peristiwa resesi yang terjadi di Indonesia yang membuat sejarah kelam bagi dunia. Tetapi saya merasa bahwa tulisan yang saya buat ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
The recession we are experiencing is indeed very heavy, but I believe we can overcome all these challenges with cooperation and a spirit of togetherness." - Jokowi, 2020.
____________________________________________________________________________________________________________________________________________
References:
- CNBC Indonesia. (2023, 4 Januari). Fakta-fakta Ekonomi China Dekati Jurang Resesi. Diakses pada 22 April 2023, dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20230104174635-4-402836/fakta-fakta-ekonomi-china-dekati-jurang-resesi
- DPR RI. Indonesia Resmi Resesi, Pemulihan Ekonomi Harus Dipercepat. Diakses pada 22 April 2023, dari https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/30577/t/Indonesia+Resmi+Resesi%2C+Pemulihan+Ekonomi+Harus+Dipercepat.
- Universitas Muhammadiyah Jakarta. Akankah Indonesia Selamat dari Resesi Ekonomi? Berikut Analisa Pakar Ekonomi UMJ. Diakses pada 22 April 2023, dari https://umj.ac.id/opini-1/akankah-indonesia-selamat-dari-resesi-ekonomi-berikut-analisa-pakar-ekonomi-umj/.
- CNBC Indonesia. (2022, 14 Oktober). Skenario Terburuk Resesi 2023, Indonesia Bisa Selamat. Diakses pada 22 April 2023, dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20221014141424-4-379784/skenario-terburuk-resesi-2023-indonesia-bisa-selamat.
- CNBC Indonesia. (2022, 1 Oktober). Dunia di Bibir Jurang Resesi, Lebih Ngeri dari 1998-2008. Diakses pada 22 April 2023, dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20221001090436-4-376432/dunia-di-bibir-jurang-resesi-lebih-ngeri-dari-1998-2008.