Suatu kondisi dimana terjadinya penurunan aktivitas ekonomi umum secara signifikan di suatu wilayah tertentu yang ditandai dengan terkontraksinya PDB selama dua kuartal atau lebih secara berturut-turut.

Mungkin saatnya kita kembali ke peribahasa, peri-nya bahasa, pengalaman adalah guru terbaik. Siapakah pengalaman itu? Dia adalah sejarah.

Nah artinya, kita bisa melihat sejarah ke belakang Indonesia atau sejarah yang sedang dibuat beberapa negara yang mulai sadar akan ketergantungan negara lain. Dan mereka mencoba mandiri dengan ‘menyapih’ keinginan untuk di’suapi’ terus menerus.

Misal, saat Rusia di'hajar' negara besar lainnya, mereka memaksimalkan potensi negaranya dan bahkan bisa ‘menyetir’ negara yang notabene ‘menghajarnya’.

Dibalik sebuah kesulitan akan ada solusi yang dihasilkan dan itu tidak jauh dari potensi diri satu negara, dengan menggali sungguh-sungguh apa yang dimiliki dan ‘dilupakan’ selama ini.

Lalu, Indonesia?

Sebagai negara berdaulat, kita harus menunjukkan bahwa kita sebetulnya bisa mandiri ‘sejak bayi’. Ingat! Tidak ada satu negara pun berani meng'embargo' Indonesia.

Aslinya banyak negara yang bergantung kepada sumber daya alam Indonesia yang sangat kaya. Mungkin hanya karena malas atau ingin instan, kita banyak ‘menghibah’kan potensi SDA itu. 

Perbaikan mental sumber daya manusia-nya pun harus dibenahi besar-besaran. Karena terlalu lama dijajah? Tidak juga, sebelum dijajah pun, kita sudah rasa ingin memiliki secara pribadi dengan kurang pas.

Resesi yang sudah terprediksi, kenapa kita tidak mencoba berjuang mandiri?

Harusnya kita bisa kembali sehat sih. Ayo Swasembada Mandiri!