Ekonomi 2023 Adalah Tantangan, Bukan Jurang Kejatuhan Indonesia

profile picture florencia_charlene
Ekonomi - Dalam Negeri

Bayang-bayang resesi 2023 terus menghantui sejak tahun lalu dan membuat banyak negara khawatir. IMF bahkan memprediksi sepertiga negara di dunia akan jatuh ke dalam resesi pada tahun 2023. Hal ini dikawatirkan juga akan menyebabkan perlambatan ekonomi di Indonesia. 

Tahun 2023 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian global, tak terkecuali Indonesia. Beberapa lembaga internasional bahkan telah merevisi turun angka pertumbuhan Indonesia menjadi di bawah 5%. Upaya bank-bank sentral dunia turut memerangi inflasi dengan menaikkan suku bunga secara agresif. 

Pemerintah telah mengalirkan lebih dari 24 triliun dalam bentuk bansos untuk menopang daya beli masyarakat. Dunia usaha menyadari bahwa kebijakan fiskal ini tidak bekelanjutan, yang berarti daya beli masyarakat akan cenderung melemah. Hal ini diakibatkan karena pemerintah yang tidak mempunyai ruang fiskal sebebas akhir 2022 untuk kembali melakukan hal yang sama pada tahun 2023.

Menurut perkiraan Joshua Pardede, Kepala Ekonomi Bank Permata, investasi akan melambat dan ekspor juga akan melambat di kisaran 4,7%-4,9%. Pertumbuhan ekonomi 2023 juga diproyeksikan antara 5% sampai 5,1%, sehingga dapat dikatakan angkanya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. 

Dalam kondisi yang seperti ini, tentu harapan Indonesia tidak dilanda resesi 2023 akan menjadi besar. Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan negara dengan ekonomi yang mayoritas berasal dari konsumsi domestik dan relatif tidak terpengaruh terhadap kinerja perdagangan. Indonesia memiliki 275 juta jiwa yang dapat menjadi mesin penggerak untuk ekonomi domestik. Oleh karena itu daya tahan ekonomi Indonesia dinilai akan relatif terjaga meskipun terjadi perlambatan ekonomi dunia. 

Pembangunan ekonomi merupakan upaya penting untuk memperkuat ekonomi Indonesia dari ancaman resesi global. Tingginya peran konsumsi domestik menjadi modal utama Indonesia agar tetap aman dari ketidakpastian ekonomi yang melanda dunia.

Indonesia sampai sekarang masih tetap mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga isu resesi akan melanda Indonesia tidak begitu perlu dikhawatirkan. Hal yang perlu dicermati justru kualitas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kualitas tersebut berarti perekonomian Indonesia harus bisa menciptakan lapangan kerja yang besar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

UMKM menjadi penyelamat ekonomi Indonesia bukan hanya sekarang, tetapi juga pasca pandemi covid. Hal ini terbukti dengan 60% dari pertumbuhan ekonomi Indonesia didominasi oleh UMKM.

Indonesia juga diuntungkan dengan eksistensi dari commodity boom. Naiknya harga-harga komoditas membuat ekspor Indonesia mencatat kinerja yang baik dan mampu mendongkrak perekonomian. Namun, seiring dengan adanya ancaman resesi di negara maju, mengandalkan kinerja perdagangan akan sangat beresiko bagi Indonesia. Maka dari itu, daya beli masyarakat perlu dijaga, terutama saat ekspor mulai melemah seiring dengan pelemahan permintaan global. Tanpa upaya ekstra untuk menjaga daya beli rakyat, kemungkinan mesin pertumbuhan perekonomian Indonesia, yakni konsumsi rumah tangga dan ekspor, akan lumpuh di saat yang bersamaan.

Suku bunga di negara maju naik dengan drastis dan untuk pertama kalinya bank sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga lebih dari 4% dalam 1 tahun. Dari sini dapat dibayangkan bahwa hal ini akan sangat berdampak pada pertumbuhan ataupun perekonomian. Terdapat pula indikasi bahwa perekonomian negara maju akan mulai masuk dalam masa resesi di pertengahan tahun ini. Perlambatan perekonomian global yang terjadi karena akibat dari kenaikan suku bunga dari negara-negara maju akan menurunkan aktivitas ekonomi global sehingga permintaan terhadap energi dan pangan juga karena akan menurun.

Ancaman terhadap perekonomian juga muncul dari tingginya inflasi. Namun melakukan pengendalian inflasi di Indonesia tidak hanya terbatas pada tingkat suku bunga. Pasalnya lonjakan inflasi justru sering muncul akibat kelangkaan barang kebutuhan pokok.

Faktor inflasi di Indonesia bukan hanya dari sisi permintaan dan sisi kredit, tetapi juga dari sisi supply dari sisi penawaran. Dalam artian ketersediaan barang kadang tidak cukup untuk memenuhi permintaan, hal ini yang perlu dicegah. Ini juga berarti bahwa isu inflasi bukan hanya serta-merta tentang suku bunga, melainkan juga berhubungan dengan availability dan affordability dari pangan.

Lesunya perekonomian dunia akan berpengaruh kepada arus investasi dan kinerja ekspor Indonesia. Meskipun mengalami perlambatan dan berimbas langsung ke perekonomian di dalam negeri, ekonomi Indonesia dinilai akan relatif terjaga dibanding negara-negara lain. Perlu diyakini bahwa Indonesia masih berada dalam titik terang karena walaupun suku bunga bank Indonesia juga naik, tetapi kondisi fiskalnya masih memiliki kondisi yang cenderung lebih baik dibandingkan sebagian besar negara di dunia yang hutangnya juga meningkat dengan sangat signifikan. 

Ekonomi domestik akan menjadi benteng pertahanan ekonomi Indonesia dari ancaman resesi global. Oleh karena itu diperlukan upaya ekstra untuk dapat melindungi perekonomian di dalam negeri agar tetap tumbuh dan tidak tergerus inflasi. 

Hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk semakin mengembangkan pertahanan ekonomi negara adalah dengan menggerakkan ekonomi domestik ini agar terus bergerak dengan berbagai program. Salah satunya adalah berbagai bantuan sosial yang masih perlu dilanjutkan untuk tahun depan. Pemerintah juga perlu mendorong iklim usaha dan investasi yang kondusif yang diharapkan dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan akan memperkuat perekonomian nasional. Perbaikan rantai pasok dan pangan dan energi di dalam negeri juga perlu untuk segera diperbaiki. 

Hal yang sangat penting dalam perekonomian adalah pemerataan kesejahteraan bagi masyarakat yang dapat diwujudkan dari penciptaan lapangan kerja yang benar-benar melibatkan stakeholder. Dibutuhkan kerja sama dari semua pihak agar dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih besar, kepastian regulasi, kepastian hukum, dan iklim investasi yang ramah. Investasi ini akan menjadi penting untuk investasi dapat masuk ke dalam perusahaan domestik sehingga peran pemerintah di sini sangat penting untuk bisa membuat regulasi-regulasi yang berpihak baik kepada pengusaha.

Dari semua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tahun 2023 tidak akan membawa perekonomian Indonesia jatuh ke dalam jurang kehancuran. Perekonomian Indonesia akan lebih baik dibanding ramalan yang beredar. Kendati demikian, tetap diperlukan perhatian lebih dari pemerintah maupun rakyat Indonesia untuk dapat bekerjasama membangun ekonomi domestik yang lebih baik.

Referensi:

https://ekonomi.republika.co.id/berita/ro0lvh490/indonesia-aman-dari-resesi-2023-indef-tapi-pertumbuhannya-melambat

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20221225092717-532-891745/ekonomi-ri-2023-aman-dari-resesi-tapi-terancam-stagflasi

https://bisnis.tempo.co/read/1677026/sri-mulyani-pastikan-2023-indonesia-tidak-terkena-resesi-insya-allah-kita-jaga-terus

3 Agree 0 opinions
0 Disagree 0 opinions
3
0
profile picture

Written By florencia_charlene

This statement referred from